Simple Proposal

Hai guys, finally setelah sebulan hiatus akhirnya saya bisa kembali lagi kesini. Ada yang kangen ? gak ada ya 😦 #plak.

Okey, sebagai pembuka pertemuan kembali kita, saya persembahkan short story dari YulSic. Gak tau bagus atau enggak ? :D.

Monggo dinikmati~

Simple Proposal

Cast : Kwon Yuri, Jessica Jung

Genre : Yuri, Romance.

~~~~~

Ceklek…Yuri membuka pintu kamar mandi setelah dia selesai mandi dan sudah memakai pakaian lengkap, lalu dia menuju ke meja riasnya untuk berdandan karna hari ini dia ada syuting untuk film layar lebar perdananya yang berjudul “No Breathing”. Setelah dipastikan rapi, dia membereskan barang-barang yang dia butuhkan ke dalam tasnya. Kemudian, dia berjalan menuju ke sebuah tiang yang digunakan untuk menggantungkan mantel dll. Tapi, matanya tidak sengaja menatap kalender yang menunjukkan bulan July dan salah satu tanggalnya, yaitu tanggal 29 terdapat lingkaran merah.

Yuri mengerutkan keningnya, “ada apa ditanggal ini ya ?” pikirnya. Yuri berpikir beberapa saat. Karna tak kunjung menemukan jawaban, akhirnya Yuri memutuskan untuk segera pergi. “hhmm mungkin saja itu dilingkari oleh Yoona” pikirnya, lagi.

“Yul, kau mau pergi syuting ?” tanya Taeyeon yang baru keluar dari dapur dan berpapasan dengan Yuri.

Yuri mengangguk. “Tae, mana Sicababyku ?” tanya Yuri sambil mengedarkan pandanganya.

“Entahlah, tadi dia bilang ingin pergi ke keluar. Tidak tau mau kemana.” jawab Taeyeon lalu duduk di sofa.

“Baiklah, aku pergi dulu ya. Bye.” Yuri berpamitan lalu keluar menuju mobilnya. Hari ini dia ingin menyetir sendiri ke lokasi syutingnya, karna jaraknya yang tidak terlalu jauh dan Yuri juga ingin mencoba menyetir sendiri lagi karna biasanya diantar oleh manager.

Ddrrtt Ddrrtt….handphonenya bergetar disakunya. Yuri yang lupa membawa earphone, akhirnya memutuskan untuk menepikan mobilnya sebentar.

“Hallo ?”

“Yuri-ah, kau dimana ?” ternyata itu Jessica.

“Aku sedang dijalan, Sica. Kau dimana ? kenapa tidak bilang kalau mau pergi.”

“Aku sedang di mall bersama Soojung. Tadi dia datang ke dorm dan menyeretku begitu saja.” Meskipun tidak melihat langsung, tapi Yuri tahu bahwa sekarang Jessica sedang memanyunkan bibirnya dan itu membuat Yuri tersenyum.

“hhmm Sica-ah, aku sudah terlambat. Aku akan menelponmu lagi nanti ya ? Bye, saranghae baby.” Klik. Yuri langsung memutuskan sambungan telponnya karna dia sudah benar-benar terlambat, dia sedikit bergidik ketika membayangkan wajah sang sutradara jika sedang marah.

~~~~~

“Aish…langsung dimatikan. Bahkan dia tidak mengucapkan anniversary. Awas kau Kwon !!” geram Jessica.

“Aish..sudahlah unnie, mungkin Yul unnie lup…emm maksudku, mungkin dia pura-pura lupa. Siapa tau dia sedang menyiapkan kejutan.” ucap Krystal, dia hampir saja keceplosan mengatakan Yuri ‘lupa’. “Bisa benar-benar mati kau Yul unnie…fiuh, untunglah” batin Krystal.

“Hhmm kau benar. Yasudah, ayo lanjut shopping, sekalian kau bantu aku carikan hadiah untuk Yuri.” Jessica menyeret Krystal menuju ke toko-toko langganan mereka.

“Unnie-ah…berhentilah sebentar, kakiku rasanya mau patah.” keluh Krystal. Wajarlah, sudah 4 jam mereka berjalan kesana-kemari.

“Aish Soojung-ah, baru segitu aja udah capek. Payah kau ! sudah ayo, aku belum dapat hadiah untuk Yuri.” Jessica mendorong pelan kening Krystal.

“Argh kau ini dasar maniak belanja. Terbuat dari apa kakimu huh ?! jangan-jangan dulu saat kau lahir, kakimu hilang lalu Daddy dan Mommy menggantinya dengan kaki baja.” Jessica hanya menatap aneh ke sang adik yang mengeluarkan pernyataan yang sangat tidak logis.

“Ish, sudah tidak usah banyak komplain. Ayo ikut aku.” Jessica kembali menyeret tubuh adiknya yang sudah lemas, ditambah masing-masing 5 kantung belanja ditangan kanan dan kirinya. Sedangkan Jessica hanya membawa 2 buah dimasing-masing tangan (ckck…kakak yang kejam)

“Menurutmu bagaimana ?” tanya Jessica ketika mereka sudah sampai di toko boneka. Jessica memutuskan untuk membeli hal-hal berbau Mickey Mouse meskipun koleksi milik Yuri sudah banyak .

“Unnie-ah, masa Mickey Mouse terus ?”

“Habis, aku bingung Soojung-ah, hadiah apa yang pas untukknya. Kau kan tahu dia itu sudah tergila-gila dengan Mickey Mouse.” Jessica menghela napas pasrah.

Krystal tampak berpikir sambil sesekali memperhatikan tubuh Jessica dari atas sampe bawah.

“Yah yah ! kenapa melihatku seperti itu ?” Omel Jessica, Dia tampak risih dengan tatapan sang adik.

“Aha…kau tunggu disini. Aku akan ambilkan hadiah yang beda dari biasanya.” Krystal langsung melengos ke sisi lain di toko tersebut. Lalu mengambil beberapa barang kemudian membayarnya dan kembali ke Jessica.

“Dengar unnie, aku yakin Yuri unnie akan sangat suka dengan hadiahnya. Dan karna itu, kau harus mentraktirku makan sebagai imbalannya. Jadi kau tunggu di food court itu, sementara aku akan membeli pelengkapnya.” ucap Krystal sambil menunjukk kedai makanan yang berada di depan mereka.

“Baiklah…tapi awas saja jika kau berani mempermainkanku. Akan ku laporkan ke Amber kalo kemarin kau jalan dengan Minho.” Jessica mengarahkan telunjukknya ke wajah Krystal setelah itu berjalan menuju kios makanan yang diminta Krystal.

~~~~

Yuri menyandarkan tubuhnya di sofa. Syuting kali ini benar-benar menguras tenaganya, apalagi masih ada beberapa adegan yang harus diambil. Untunglah pak sutradara sedang berbaik hati padanya, jadi Yuri punya waktu 30 menit untuk mengistirahatkan tubuhnya.

Yuri membuka tasnya, bermaksud mencari handphone untuk menelpon Sicababynya.

“Hallo ?” terdengar suara dari sebrang. Suara yang sangat dirindukan oleh Yuri.

“Hai baby, kau sedang apa ?”

“Aku sedang ngobrol dengan Taeng. Kenapa ?” Yuri mengerutkan kening, perasaan cemburu mulai menjalar.

“Ngobrol apa ?” Yuri berusaha mengatur nada suaranya agar tidak terdengar seperti orang kesal. Namun sayang, sudah terlanjur keluar.

“Aigoo…hahaha Seobang-ah, kau cemburu ya ? tenang saja, Taeng hanya meminta pendapatku, kau juga kan tau kalau dia sedang berusaha mendekati Tiffany.” Yuri menghela napas lega.

“Seobang-ah, kapan kau pulang ?” Jessica mulai mengeluarkan jurus aegyonya.

“Maaf baby, masih ada beberapa adegan yang masih harus diambil.”

“Oh begitu…baiklah, semangat ya seobangku. Hhmm Yuri-ah, apa kau tidak merasa melupakan sesuatu ?” tanya Jessica.

Yuri berpikir. Dia memang merasa ada yang janggal dengan pikiran dan hatinya, tapi dia tidak tau itu apa.

“Hhmm kurasa tidak. Semua yang harus aku bawa, sudah aku bawa.” jawab Yuri.

“Hhmm baiklah, seobang-ah, aku lelah tadi shopping dengan Soojung. Aku ingin tidur.” Sebenarnya ada perasaan kecewa dalam diri Jessica. Tapi dia berusaha tenang dan menganggap bahwa Yuri memang pura-pura lupa dengan hari jadi mereka.

“Baiklah, goodnight baby, saranghae. Muach~”

“Nado saranghae seobang-ah~”.

Klik. Telpon terputus.

“Yuri-ah, maaf mengganggu waktu istirahatmu. Kurasa syuting hari ini harus dipercepat, sepertinya akan turun hujan.” kata Sutradara.

“Ne Sir.”

~~~~~

Ceklek…

“Haahh…lelah sekali.” Yuri menutup pintu dorm lalu masuk dengan langkah gontai. Dia benar-benar lelah setelah seharian kerja rodi di lokasi syuting.

“Hoamzz…Yul, kau baru pulang ?” tanya Sooyoung yang terbangun karna lapar.

“Hhmm…” Yul mengangguk lalu melanjutkan langkahnya ke kamar. Dia benar-benar ingin membaringkan tubuhnya di kasur yang empuk.

“Eh Yul, tunggu~” panggil Sooyoung.

“Ada apa Syoo ?” tanya Yuri dengan malas. Dia ingin langsung tidur. Titik.

“eemm…Happy 2nd Anniversary untuk YulSic. Long last ya.” ucap Sooyoung lalu melengos ke dapur.

Yuri hanya mengangguk lemah. Beberapa detik kemudian dia sadar.

“MWO ?!” seru Yuri.

Dia buru-buru ngambil dompetnya lalu mencabut sebuah foto lalu membaliknya.

“Today is YulSic’s day, 29th July 2011”

“Haish…bodohnya kau Kwon, kenapa sampe lupa ? babo babo babo. Kaaahhh apa yang harus aku lakukan ?” Yuri mulai panik.

Dia melihat jam ditangannya yang menunjukkan pukul 22:30. Dia harus segera bertindak sebelum waktunya lewat.

“Huft…tenang Kwon Yuri…tenang.” Yuri menarik napas kemudian menbuangnnya berkali-kali.

“Oke…pertama, aku harus menata kursi dan meja.” Yuri masuk ke kamarnya untuk menyimpan tasnya kemudian buru-buru ke balkon dan mulai menata kursi dan meja.

Setelah selesai, dia menuju ke dapur untuk membuat sesuatu. Untunglah Sooyoung sudah tidak ada, jadi dia bisa tenang selama membuat makanan. Agar tidak membuang-buang waktu, Yuri memutuskan untuk membuat pancake.

“Yup…selesai.” seru Yuri setelah selesai menghias dua piring pancakenya dengan mapple sirup.

Lalu dia ambil tamplak, pisau-garpu dan lilin untuk menghias meja di balkon tadi.

“Fiuh…ayo semangat Yul, demi istri tercinta~” Yuri mengelap keringat di keningnya.

“Nah sekarang waktunya membangunkan putri tidurku~” Yuri menuju ke kamar Sooyoung-Jessica.

Setelah sampai, Yuri langsung mendekat ke kasur Jessica dan pelan-pelan menggendongnya ala brydal-style lalu membawanya ke ruang tengah.

“Sica-ah…bangunlah. Kumohon, bangunlah. Wifey bangun.” Yuri sedikit mengguncangkan tubuh Jessica.Tapi Jessica tidak bergerak sedikit pun.

“Aish…Sicababy, ayo bangun~” tangan Yuri mulai menelusup ke pajama Jessica dan mulai menggelitiki pinggang Jessica dan akhirnya berhasil.

“Hahahah stop~”

“sstt jangan berisik.” Yuri meletakkan jari telunjuknya di bibir Jessica. “Aku punya kejutan untukkmu, ayo ikut aku.” Yuri langsung menarik Jessica ke balkon.

~~~~~~

“Omo…Yuri-ah.” Jessica terpana ketika melihat meja yang sudah tersedia dengan makanan dan lilin.

“Ayo duduk….maaf aku melupakan 2nd anniversary kita. Jika saja tadi Sooyoung tidak bilang, mungkin aku sudah melewatkannya. Maaf baby.” Yuri menundukkan kepalanya.

“Sudah tidak apa-apa seobang, setidaknya masih ada waktu. Lagipula, aku tau kau sangat lelah, dan kita masih punya banyak waktu untuk merayakannya.” Jessica mengelus lembut punggung tangan Yuri, berusaha menenangkannya.

“Kau memang yang terbaik sayang.” Yuri tersenyum. “Oh ya, ayo dimakan, sebelum dingin dan gak enak.”

“Apapun yang kau masak pasti enak kok.”

“Jadi kalo aku masak batu kerikil, kau masih mau bilang enak ?”

“Terus kalo kau berani melakukannya, kau sudah siap mati ?”

“Aigoo…hahaha aku kan bercanda baby, kau ini galak sekali. Jadi bagaimana ? apa pancakenya enak ?” tanya Yuri harap-harap cemas.

Jessica mengangguk. “Tentu saja, Kwon Seobangku kan memang jago.”

“Hhmm Sica-ah, sebenarnya ada hal yang ingin aku ungkapkan padamu.” Yuri berubah serius sambil membenarkan posisi duduknya.

“Ada apa Yuri-ah ?” Jessica mulai cemas. Lalu tiba-tiba, Yuri berlutut dihadapannya sambil menyodorkan sebuah box yang berisi cincin.

“Aku sudah menyiapkan ini sejak lama, dan aku mencari moment yang tepat. Dan kurasa di 2nd Anniversary kita ini adalah waktu tepat, tapi bodohnya aku malah lupa dan date kita hanya sederhana seperti ini.” Yuri berhenti sejenak untuk menghela napas.

“Jessica Jung, mau kah kau menjadi satu-satunya wanita yang menjadi pendamping hidupku ? Mau kah kau benar-benar menjadi istriku ?” tanya Yuri dengan sungguh-sungguh.

Jessica masih diam. Tidak lama kemudian, dia tersadar dan dengan lantang mengucapkan “I DO….I’m already your wife, seobang-ah.” Yuri tersenyum bahagia. Kemudian dia berdiri dan memeluk Jessica yang juga ikut berdiri.

“Thanks Sica-ah…Dan maaf, aku melamarmu bukan dengan candle light dinner ditambah dengan makanan yang enak dan tempat yang romantis…Aku-” ucapan Yuri terhenti karna Jessica menciumnya.

“Jangan bilang seperti itu seobang-ah. Aku tidak peduli mewah atau sederhana, bagiku selalu berada disampingmu itu sudah cukup. Caramu memperlakukanku, itu sudah mewah bagiku.” ucap Jessica sambil menatap lurus ke mata Yuri. Menyalurkan ketulusan dari ucapannya.

“I love you so much wifey.”

“I love you too seobang.” Merekapun saling berpelukan.

“Oh ya Yul, aku lupa. Aku juga menyiapkan hadiah untukmu.” ucap Jessica setelah melepaskan pelukannya.

“Oh ya ? apa itu ?”

“Rahasia dong, yaudah, aku ambil dulu ke kamar.”

“Et et et…aku ikut. Kita lanjutkan didalam, cuacanya semakin dingin. Aku kan gak mau kalo wifeyku sampe sakit.” ucap Yuri sambil melingkarkan tangannya di bahu Jessica.

@ SooSic’s Room.

Jessica membuka laci mejanya yang tepat berada disamping kasur, sedangkan Yuri duduk dipinggiran kasur milik Sooyoung karna pemiliknya ternyata tidur sama bunnynya.

“Nah ini dia.” seru Jessica sambil memperlihatkan sebuah kotak. Yuri bangun dari duduknya.

“Eh…tunggu dulu disitu. Jangan menghampiriku dulu.” Yuri mengangguk dan kembali duduk.

Karna dilanda rasa penasaran, Jessica berbalik memunggungi Yuri untuk mengintip hadiah apa yang dipilih Krystal, karna sejak dibeli hingga saat ini, dia belum tau.

Jessica kembali menutup box itu dengan tergesa-gesa, lalu memasukkannya kembali ke laci.

“Kau kenapa Sica ?” Kali ini Yuri mengampiri Jessica.

“Ah tidak apa-apa.” Jessica mulai panik. Dalam hati dia mengutuk Krystal karna sudah mempermainkannya. “Awas saja kau Soojung”

“Mwo ?!” Jessica tersadar ketika mendengar suara Yuri yang terdengar kaget.

Jessica langsung membelalakkan matanya ketika melihat box tadi sudah ada di genggaman tangan Yuri.

“Waw.” Yuri terpana melihat isi kotak tersebut.

Kira-kira apakah isi dari kotak itu ? Mau tau banget apa mau tau aja ? Hehehe. Isinya adalah JENG JENG JENG~ “Lingerie dengan hiasan beberapa stiker Mickey Mouse” xD.

“Yah Yuri-ah~”

“Hahaha hadiahmu unik sekali. Kau memang pintar.” ucap Yuri sambil memperhatikan lingerie itu.

“Itu bukan aku yang pilih. Aish…Soojung!!!” Jessica mulai geram. Dia bertekad untuk segera mengakhiri hidup sang adik o_O.

“Sudahlah sayangku, jangan marah-marah. Gimana kalau kau coba pake ? ini cocok denganmu.” Yuri menempelkan Lingerie itu di badan Jessica.

“Huft…baiklah..baiklah.” Jessica mengambil Lingerie itu dari tangannya Yuri lalu menuju ke kamar mandi setelah sebelumnya menggigit bibir bawahnnya dengan gerakan sexy dihadapan Yuri.

“Woah *0* so….sexy.” Yuri hampir aja mimisan xD. Lalu dia berbaring di tempat tidur dan mulai melakukan pemanasan(?).

Cklek…terdengar suara pintu terbuka. Yuri menyiapkan nyali sebelum menoleh dan melihat Jessica yang ternyata………………………………….masih pake pajamanya ? o_oa.

“Sica ? kenapa ?” Yuri mulai khawatir karna Jessica memperlihatkan wajah bersalahnya.

“Itu….maaf seobang, aku….datang bulan.”

Yuri hanya bisa menghela napas. Haish….gagal maning(?). Yuri bangun dan menghampiri Jessica yang masih menampakkan wajah bersalahnya.

“Hey sudahlah, tidak apa-apa. Lebih baik kita tidur saja. Besok masih ada jadwal kan ?” Jessica mengangguk lalu membaringkan tubuhnya disamping Yuri setelah menyimpan lingerienya ketempat semula.

“Maaf Yuri-ah.”

“Sudahlah wifey, tidak apa-apa. Ayo tidur, goodnight wifey. Saranghae” Yuri mengecup kening Jessica.

“Love you too Seobang-ah.” Dan mereka pun mulai memasukki dunia mimpi.

-THE END-

Gimana ?

Well, saya masih berusaha memperjuangkan Your Voice yang saya juga masih gak tau kelanjutan yang pas kayak apa, jujur aja itu ceritanya out of the line. Jadi maaf ya~

LOVE YA READERS :*