When I Was Your Man

Cast : Kwon Yuri, Jessica Jung

Genre : Genben, love story

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Same bed, but it feels just a little bit bigger now
Our song on the radio, but it don’t sound the same
When our friends talk about you all that it does is just tear me down
Cause my heart breaks a little when I hear your name
And it all just sound like uh, uh, uh

Yuri terbaring di tempat tidurnya. Tatapannya kosong menatap langit-langit kamarnya yang berwarna putih, entah apa yang ada dipikirannya. Suara radio yang sudah sejak 15 menit yang lalu menyala sama sekali tidak merubah posisinya, setetes air mata perlahan turun, jatuh membasahi daun telinganya dan terus semakin deras hingga membasahi bantalnya. Dia menutup matanya, air matanya tidak berhenti mengalir.

Jessica…

Nama itu yang sejak tadi memenuhi pikirannya, wajahnya yang sedang tersenyum manis terus menghantui pikirannya.

“Yuri-ah, aku mengantuk” Jessica merengek seperti anak kecil sambil mengusap-usap matanya yang terasa berat.

“Yah, filmnya kan belum selesai.”

“Tapi aku mengantuk seobang, dan aku tidak mau tidur disini.” Jessica mencoba menggunakan aegyo

“Huft…baiklah, ayo kita ke kamarmu.” Yuri berdiri dan menggenggam tangan Jessica.

“Kwon seobang gendoooong~” Jessica mengulurkan tangannya sebagai tanda agar Yuri mau menggendongnya.

“Aigoo….my princess yang manja.” tanpa basa-basi, Yuri langsung menggendong Jessica dengan cara brydal-style

Setelah sampai dikamar Jessica, Yuri segera membaringkan tubuh mungil Jessica setelah sebelumnya dia merapikan bantal agar Sicababy-nya bisa tidur dalam posisi nyaman.

“Baiklah…selamat tidur siang baby.” Yuri menyelimuti tubuh Jessica kemudian mengecup keningnya.

“Yah ! kau mau kemana ? temani aku.”

Yuri hanya bisa menghela napas kemudian tersenyum melihat sifat manja kekasih tercintanya itu.

“Baiklah baiklah…” Yuri membaringkan diri disamping Jessica yang langsung memeluknya seperti guling.

“Seobang-ah, bisa kau nyanyikan sebuah lagu untukku ?”

“Tentu baby…tentu.” Yuri mulai menyanyikan lagu favorite mereka, Complete by SNSD.

Tidak butuh waktu lama bagi seorang sleepy princess untuk masuk ke alam mimpi. Yuri tersenyum ketika melihat wajah lucu Jessica ketika sedang tertidur. Tidak lama kemudian dia menyusul Jessica ke alam mimpi.

Yuri membuka matanya. Bekas air mata masih sangat jelas tergambar dipipinya, matanya sembab, hidungnya merah akibat menangis.

Dia tersenyum sedih. “huh…ini pertama kalinya seorang Kwon Yuri menangis karna masalah percintaan.”

Dia bangun lalu menuju ke kamar mandi untuk membersihkan wajahnya. Setelah selesai, dia berganti pakaian lalu keluar dari apartmennya. Yuri memutuskan untuk tidak menggunakan mobil, karna jarak apartmen dan tempat yang ia tuju tidak terlalu jauh dan dia juga ingin sedikit menyegarkan pikirannya dengan berjalan kaki. Kalau pun menyetir, dia tidak yakin bisa selamat dengan keadaannya yang sedang kacau.

Hmmm too young, too dumb to realize
That I should have bought you flowers and held your hand
Should have gave you all my hours when I had the chance
Take you to every party cause all you wanted to do was dance

Selama perjalanan, dia terus melamun. Bahkan dia tidak peduli dengan orang-orang yang menabrak tubuhnya. Pikirannya terus menuju ke Jessica…Jessica….dan Jessica.

Dia segera tersadar ketika sudah dekat dengan tempat tujuannya. SM Bar. Dia segera masuk dan memesan minuman.

~~~~~~~~~~~~~~~~

Ini sudah botol ke-3 yang dia tenggak, bartender yang sejak tadi berusaha menahannya sama sekali tidak dia gubris. Dia hanya menempelkan keningnya di meja. Air matanya mengalir lagi.

“Yuri-ah~…” Jessica mengejutkan Yuri yang sedang serius membaca komik detective conan di bangku taman kampus.

“hhmm ?” hanya itu yang keluar dari mulutnya. Dia terlalu malas untuk mengalihkan konsentrasinya karna sedang membaca bagian yang seru.

“Ish…serius sekali membacanya. Liat aku dong ?”

Yuri menghela napasnya sebelum akhirnya menatap Jessica yang sedang tersenyum manis padanya.

“Iya Sicababy-ku, apa yang kau inginkan ?”

“Mana hadiahku ?” Jessica menunjukkan kedua telapak tangannya.

“Huh ? hadiah apa ? ulang tahunmu masih 2 bulan lagi.” Yuri kembali fokus ke komiknya dan akan membuka lembaran selanjutnya tapi ditahan oleh Jessica.

“Ini hari valentine seobang, kau lupa ? para namja memberikan bunga dan coklat ke yeojachingu mereka.”

“Aish…aku tidak mau buang-buang uang hanya untuk membeli barang-barang seperti itu. Lagipula, kenapa juga harus menunggu hari valentine untuk memberi bunga dan coklat, memangnya hari-hari biasa tidak bisa ?”

“huft…tidak romantis.” Jessica bergumam dan itu di didengar oleh Yuri yang sayangnya tidak peduli dan terus membaca komiknya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Yuri sedang asyik menonton DVD Transformer ketika handphonenya berdering. Dia meraba-raba sofa karna pandangannya tidak lepas dari layar tv.

“Halo ?”

“Seobang-ah~” Yuri menurunkan volume tv ketika mendengar suara Sicababy-nya.

“Ya ? ada apa Sica-ah ?”

“malam ini sepupuku ulang tahun, kau bisa tidak menemaniku ?”

“emm maaf Sica, ada banyak tugas yang harus aku selesaikan.” Sebenarnya Yuri berbohong, dia hanya ingin menghabiskan waktunya dengan membaca komik dan menonton film favoritnya.

“hhmm baiklah….semangat ya ngerjain tugasnya…bye.” klik…Yuri sebenarnya sedikit merasa bersalah ketika mendengar nada bicara Jessica yang terdengar kecewa.

Now my baby is dancing, but she’s dancing with another man.

Yuri mendongakan kepalanya dan menghela napas berat.

“Tolong berikan aku air putih.”

“Baik, tunggu sebentar tuan.” jawab sang bartender. Tidak lama kemudian dia kembali dengan segelas air putih.

“Terimakasih.” Yuri menenggak habis air itu kemudian mengembalikan gelasnya + uang untuk membayar minumannya.

Yuri mengedarkan pandangannya untuk melihat para pengunjung yang sedang asik berdansa. Dan….pandangannya berhenti di satu pasangan yang berdansa dengan romantis. Si pria memegang pinggang si wanita dan si wanita memegang pundak si pria, meski dia terlihat sedikit canggung.

Yuri terpaku di tempat. Dia senang karna bisa melihat Jessica, -ya wanita yang sedang berdansa bersama pria lain- setelah 2 minggu mereka putus dan ketika di kampus pun, mereka sedang sama-sama sibuk jadi tidak pernah bertemu lagi.

Yuri mengepalkan tangannya ketika si pria membisikkan sesuatu kepada Jessica dan membuat Jessica tersenyum.

My pride, my ego, my needs and my selfish ways
Caused a good strong woman like you to walk out my life
Now I never, never get to clean up the mess I made
And it haunts me every time I close my eyes
It all just sounds like uh, uh, uh, uh

Yuri mencoba menahan emosinya untuk tidak membuat keributan di tempat ini. Dia berusaha memendam amarahnya yang malah semakin menggebu ketika pria itu mencium kening Jessica.

Dia menyesal, amat sangat menyesal telah menyia-nyiakan seseorang yang sangat berharga baginya. Kata-kata sang ayah terngiang-ngiang dikepalanya.

“kau jangan menyia-nyiakan seseorang yang sangat mencintaimu Yul, kau akan merasa menyesal dan kehilangan ketika dia sudah tidak ada disampingmu”

Sekarang dia sadar, semua tidak akan bisa kembali seperti dulu. Tidak akan semudah itu mendapatkan hati Jessica kembali setelah apa yang dia lakukan. Jessica sudah terlanjur kecewa dan membencinya.

Kenangan-kenangan indah dan buruk terus merasuki otaknya. Membuat hatinya seperti di iris-iris.

Although it hurts I’ll be the first to say that I was wrong
Oh, I know I’m probably much too late
To try and apologize for my mistakes
But I just want you to know

Yuri menghela napas berat, dia mengumpulkan segenap keberaniannya. Setelah itu dia berjalan ke arah pasangan yang sedari tadi membuat hatinya panas. Tanpa basa-basi dia menarik Jessica.

“Kumohon ikut aku.” pinta Yuri dengan tegas.

Jessica berusaha sebisa mungkin untuk menahan langkah Yuri yang menariknya dengan kuat dan akhirnya dia berhasil lalu berbalik.

“Taecyeon, kau tunggu disini. Jangan khawatirkan aku karna aku akan baik-baik saja.” Taecyeon hanya mengangguk.

Yuri menarik Jessica ke luar bar.

“Kau mau bawa aku kemana huh ?!” Jessica sedikit berteriak.

Setelah dirasa aman, Yuri menghentikan langkahnya dan melepaskan tangan Jessica yang memerah akibat genggamannya yang cukup kuat.

“Kumohon dengarkan aku. Aku janji ini yang terakhir.” Jessica mengangguk sambil mengusap-usap tangannya.

“Huft….aku ingin minta maaf, aku tau semua sudah terlambat, kau sudah terlanjur kecewa padaku dan kesalahanku padamu juga tidak mudah untuk dimaafkan. Entah kenapa aku bisa berubah menjadi seperti itu padamu. Aku bukan lagi Kwon Yuri yang selalu mengirimu bunga dan surat yang berisikan puisi-puisi dan kata romantis. Aku bukan lagi Kwon Yuri yang bisa menepati janjinya untuk menemanimu kemana saja. Aku bukan lagi Kwon Yuri yang menggendongmu jika kau lelah. Aku…bahkan tidak mengenali diriku sendiri. Dan…setelah kau pergi aku baru menyadari semuanya.” Yuri menundukkan kepalanya.

Jessica tidak tau harus mengatakan apa. Pikiran dan hatinya berkecamuk, entah dia harus senang atau sedih.

I hope he buys you flowers, I hope he holds your hand
Give you all his hours when he has the chance
Take you to every party cause I remember how much you loved to dance
Do all the things I should have done when I was your man!
Do all the things I should have done when I was your man!

Mereka terdiam selama 5 menit dan sibuk dengan pikiran masing-masing.

“ehm…Jessica, apa pria itu…pacarmu ?” Yuri bertanya dengan keadaan cemas luar biasa. Dia berharap Jessica mengatakan ‘Bukan’ atau mungkin menggelengkan kepalanya.

“Iya. Dia…pacarku.”

Yuri tersenyum sedih. Jelas terlihat perlakuan mereka tadi dan kenapa dengan bodohnya dia masih bertanya.

Yuri memegang kedua pundak Jessica lalu mengangkat dagu Jessica menggunakan jari telunjuknya agar Jessica melihatnya.

“Aku harap dia memberimu bunga, aku harap dia menggenggam tanganmu, aku harap dia memberikan semua waktu luangnya untukmu, aku harap dia membawamu ke setiap pesta karna kau suka berdansa….aku harap…dia melakukan semua hal yang seharusnya aku lakukan ketika menjadi kekasihmu.” Yuri menatap lurus ke mata Jessica.

“Yuri-ah….” hanya itu respon Jessica.

Yuri hanya tersenyum kemudian mencium kening Jessica.

“Terimkasih untuk selama ini. Maaf telah menyakitimu, tapi meski begitu aku merasa sangat beruntung pernah memilikimu. Goodbye Jessica, saranghae.” Yuri melepaskan genggamannya kemudian berbalik dan menjauh.

Jessica hanya bisa terdiam di tempat sambil terus memandangi punggung Yuri yang semakin menjauh.

-THE END-

Huaaaa selamat terlahir ke dunia wordpress FF pertamaku *\(^o^)/*

ada yang baca gak ya (‘-‘ ‘-‘) ?

Well, like I said before I’m a newbie ! so…harap maklum kalau ceritanya masih biasa dan kurang memuaskan.

Tapi makasih loh kalau ada yang mau mampir kesini, biar cuma 1 atau 2 orang 😀